kalsel.jpnn.com, BANJARMASIN - Pemerintah Kota Banjarmasin menerapkan program bersama edukasi siswa tentang bullying atau perundangan, disingkat BESTY untuk tingkat sekolah menengah pertama (SMP) sederajat.
"Sejak Agustus ini diterapkan untuk sementara pada 20 SMP sederajat," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Banjarmasin Ramadhan di Banjarmasin, Kamis.
Menurut dia, program ini penting diterapkan sebagai upaya untuk menangani dan menghilangkan perilaku siswa melakukan perundungan terhadap siswa lainnya, utamanya di lingkungan sekolah.
Ramadhan mengungkapkan, program ini melibatkan siswa secara langsung, yakni menunjuk sedikitnya tiga siswa di masing-masing sekolah sebagai pelopor dan pelapor.
"Masing-masing perwakilan siswa yang sudah ditunjuk sekolahnya diberikan pelatihan terkait tugasnya itu," ucap Ramadhan.
Dijelaskan dia, para siswa itu dilatih untuk bisa membantu tugas Guru Bimbingan Konseling (BK) dalam menangani dan memediasi tindakan perundungan antar siswa yang terjadi di sekolah dengan catatan kasusnya masih bisa ditoleransi.
"Namun, untuk kasus perundungan yang parah, harus dilaporkan ke pihak berwajib," tuturnya.
Selain itu, tugas siswa yang terpilih itu juga akan berperan aktif mempromosikan anti perundungan sebagai langkah antisipasi.