jatim.jpnn.com, SURABAYA - Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) mengukir prestasi di level internasional.
Berliana Indah Shafa Putri, S.Kep., Ns., peneliti muda dari Research Center for Community Health and Artificial Intelligence (RECHAI) terpilih sebagai delegasi Indonesia dalam BRICS Youth Dialogue on Science, Technology, and Innovation 2025 yang digelar di Provinsi Fujian, Tiongkok, pada 1–6 Desember 2025.
Forum internasional bertema Youth-Led Tech Innovation, Co-Creating a Shared Future tersebut mempertemukan para inovator muda dari negara-negara BRICS dan Global South guna berbagi gagasan, riset, serta solusi berbasis teknologi.
Dalam forum itu, Berliana memperkenalkan Gen-C, inovasi digital besutan RECHAI yang dirancang sebagai platform edukasi dan pendampingan keluarga untuk pencegahan stunting. Aplikasi ini menyediakan konten gizi, pemantauan tumbuh kembang anak, serta fitur dukungan keluarga berbasis teknologi agar orang tua dan kader kesehatan dapat mengakses informasi secara cepat, tepat, dan akurat.
Berliana juga berdiskusi langsung dengan sejumlah delegasi dan pelaku industri global, termasuk seorang CEO perusahaan teknologi kesehatan dari Shanghai yang tertarik dengan pendekatan digital untuk persoalan gizi anak.
Dalam dialog tersebut, Berliana memaparkan bagaimana inovasi lokal dari kampus dan komunitas mampu menjawab tantangan stunting yang masih menjadi persoalan di Indonesia maupun negara berkembang lainnya.
Selama mengikuti rangkaian kegiatan BRICS Youth Dialogue 2025, Berliana mengaku banyak memperoleh pengalaman baru, mulai dari bertukar perspektif dengan peneliti muda lintas negara hingga mempelajari bagaimana negara-negara BRICS memanfaatkan teknologi dan kecerdasan buatan (AI) untuk penguatan kesehatan masyarakat.
Sejumlah sesi panel dan workshop juga membuka peluang kolaborasi riset internasional untuk pengembangan Gen-C ke depan.



















































