jatim.jpnn.com, SURABAYA - Wakil Ketua DPRD Jatim Deni Wicaksono meminta Dinas Pendidikan evaluasi temuan seragam sekolah mahal di Trenggalek yang memberatkan wali murid.
Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Deni Wicaksono mendesak Dinas Pendidikan (Disdik) Jatim segera melakukan evaluasi terhadap temuan penjualan seragam sekolah yang dinilai memberatkan wali murid, khususnya di wilayah Trenggalek.
Hal itu disampaikan Deni menyusul adanya aduan masyarakat saat dia melakukan reses di Trenggalek yang menyoroti kewajiban pembelian seragam dengan harga tinggi.
“Kalau benar ada kewajiban beli seragam dari sekolah dengan harga mahal ini harus segera dievaluasi. Tidak boleh ada paksaan, apalagi sampai memberatkan wali murid,” kata Deni dalam keterangannya di Surabaya, Minggu (6/7).
Deni mengungkapkan, dari laporan yang diterima, seragam di sejumlah SMAN/SMKN di Trenggalek didistribusikan langsung oleh pihak rekanan dari Jawa Timur, dengan harga Rp195 ribu per meter. Paket tersebut mencakup seragam abu-abu putih dan pramuka.
“Ini baru wilayah Trenggalek. Tidak menutup kemungkinan hal ini juga terjadi di wilayah lain di Jatim,” ujar politikus PDIP itu.
Deni juga mengkritisi peran komite sekolah yang kerap menjadi ujung tombak distribusi seragam.
Menurutnya, minimnya pengawasan bisa memunculkan praktik yang tidak transparan, bahkan berpotensi disalahgunakan.
