jatim.jpnn.com, SURABAYA - Ratusan petani tebu Jawa Timur mengancam mogok massal produksi jika gula hasil panen mereka tak segera diserap pasar. Saat ini, sekitar 76.700 ton gula petani menumpuk di gudang.
Sekjen DPP Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Sunardi Eko Sukamto mengatakan kondisi ini membuat operasional petani terhenti.
“Kami sudah kewalahan luar biasa. Jadi, sulit meneruskan tebang angkut dan pembiayaan di kebun kami sudah putus-putus, bahkan beberapa pabrik gula sudah berhenti giling, gudang penuh karena gula tidak keluar,” kata Sunardi di Surabaya, Jumat (15/8).
Sunardi menagih janji Menteri Pertanian yang akan membantu menyerap gula petani dengan pencairan dana Rp 1,5 triliun dari Danantara ke Sinergi Gula Nusantara (SGN) dan Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).
Jika janji itu tak terealisasi, Sunardi memastikan petani tebu Jatim akan mogok massal dan menggelar aksi besar-besaran.
“Kalau dana itu tidak cair dan pemerintah tidak serius merawat petani maka Indonesia hanya mimpi swasembada gula akan terwujud. Kami juga bisa tidak menanam tebu tahun depan,” ujarnya.
“Apabila anggaran Rp1,5 triliun yang dijanjikan tidak terealisasi, mungkin kami tidak menanam tebu dan kami lakukan aksi demonstrasi besar-besaran, kami petani tebu akan mogok massal,” imbuh dia.
Dewan Pembina DPD APTRI Arum Sabil menambahkan secara nasional ada ratusan ribu ton gula petani yang tak terserap. Menurutnya, pemerintah harus segera membeli gula tersebut demi menjaga kelangsungan industri gula nasional.