Polemik Proyek Terminal LNG Sidakarya: Antara Kerusakan Lingkungan & Mandiri Energi

4 hours ago 15

Senin, 23 Juni 2025 – 14:56 WIB

 Antara Kerusakan Lingkungan & Mandiri Energi - JPNN.com Bali

Ilustrasi lokasi proyek Terminal Apung LNG Sidakarya yang masih memicu polemik di kalangan masyarakat Denpasar dan aktivis lingkungan Bali. Foto: Source for JPNN

bali.jpnn.com, DENPASAR - Ada yang menarik saat talkshow pariwisata bertajuk "Menakar Dampak Pangkalan LNG Terhadap Pariwisata Kota Denpasar" di Kampus STB Runata yang digelar Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kota Denpasar.

Pada sesi tanya jawab, para peserta mempertanyakan mengapa Bali Selatan, khususnya Sanur dan Serangan, Denpasar menjadi pusat pembangunan di Pulau Dewata.

Khususnya proyek FSRU LNG Sidakarya, Denpasar.

"Terlihat semuanya menumpuk di sana (Serangan).

Padahal, di sana sudah padat aktivitas pariwisata dan pemukiman penduduk.

Tentu ini akan berdampak pada kenyamanan tamu dan wisatawan. Terus apa itu yang disebut sebagai Nangun Sat Kerthi Loka Bali," ujar advokat muda Kota Denpasar, Yoga.

Aktivis lingkungan Wayan Patut ikut menyoroti pembangunan Terminal LNG.

Menurut Wayan Patut, kalau dibangun LNG tentu ada kapal besar sepanjang 300 meter dengan tinggi 40 meter yang beroperasi 24 jam penuh, sama seperti PLTU Paiton.

Polemik pembangunan proyek Terminal LNG Sidakarya masih terus berlanjut. Para aktivis dan pemerhati lingkungan mengkhawatirkan dampak keruskaan lingkungan

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News

Read Entire Article
| | | |