jatim.jpnn.com, SURABAYA - PT SIER mengupayakan sertifikasi halal untuk air hasil pengolahan limbah cair melalui program Zero Liquid Discharge (ZLD).
Langkah ini ditempuh guna memberikan kepastian bagi tenant, terutama industri makanan dan minuman, bahwa air yang digunakan dalam proses produksi aman, bersih, dan sesuai syariat.
Direktur Operasi sekaligus Plt Direktur Pemasaran dan Pengembangan PT SIER Lussi Erniawati menyatakan kawasan industri SIER sejak lama konsisten mengedepankan keberlanjutan dengan konsep zero to landfill dan ZLD.
“Air hasil olahan ZLD tidak dibuang, tetapi diolah hingga layak digunakan kembali. Banyak tenant SIER bergerak di sektor food and beverage (F&B) maka sertifikasi halal ini penting agar tidak menimbulkan keraguan,” ujar Lussi dalam keterangan tertulis, Kamis (18/9).
Lussi berharap audit halal berjalan lancar dan rekomendasi auditor segera ditindaklanjuti.
“Dengan adanya sertifikasi halal, kepercayaan tenant makin meningkat sekaligus mendukung keberlanjutan industri di kawasan SIER,” tuturnya.
Audit halal ini dilakukan oleh Lembaga Pemeriksa Halal dan Kajian Halalan Thayyiban (LPH-KHT) PP Muhammadiyah selama dua hari, 17–18 September 2025.
Ketua Auditor LPH-KHT PP Muhammadiyah, Muhammad Nadratuzzaman Hosen mengatakan lembaganya hanya berperan sebagai auditor. Sertifikat halal nantinya akan diterbitkan oleh BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal) berdasarkan keputusan Komisi Fatwa MUI.



















































