Rabies Masih Jadi Ancaman Serius di Bali, Jembrana Paling Mengkhawatirkan

1 month ago 24

Minggu, 28 September 2025 – 19:05 WIB

Rabies Masih Jadi Ancaman Serius di Bali, Jembrana Paling Mengkhawatirkan - JPNN.com Bali

Sekda Bali Dewa Indra menghadiri peringatan World Rabies Day di Rest Area Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Minggu (28/9). Foto: Humas Pemprov Bali

bali.jpnn.com, JEMBRANA - Pemprov Bali terus menggencarkan langkah pencegahan rabies mengingat Pulau Dewata masih berstatus zona merah.

Salah satu fokus utama penanganan saat ini berada di Kabupaten Jembrana yang tercatat memiliki kasus gigitan hewan penular rabies (HPR) cukup tinggi.

Sekretaris Daerah Bali Dewa Made Indra menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat untuk segera mendatangi fasilitas kesehatan apabila tergigit hewan penular rabies, seperti anjing, kucing, maupun monyet.

“Intinya harus segera datang ke fasilitas kesehatan terdekat.

Jika kesadaran ini terbentuk dengan baik, tidak ada lagi orang meninggal akibat rabies,” ujar Sekda Bali Dewa Indra saat menghadiri peringatan World Rabies Day di Rest Area Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Minggu (28/9).

Sekda Bali menjelaskan, kecepatan virus rabies menyebar dalam tubuh sangat dipengaruhi oleh letak gigitan.

Makin tinggi letak gigitan, misalnya paha, pinggang, tangan, bahkan wajah, semakin cepat virus masuk ke otak dan mempercepat kematian.

“Oleh karena itu, hanya tenaga medis yang berwenang menentukan seseorang terinfeksi rabies atau tidak,” kata Sekda Bali.

Dari 51 desa/kelurahan di Kabupaten Jembrana Bali, sebanyak 49 wilayah masih berstatus zona merah. Mirisnya, cakupan vaksinasi HPR di Jembrana relatif rendah

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News

Read Entire Article
| | | |