Samuel Wattimena Suguhkan 'Hoax & Seven Sins': Busana sebagai Kritik Sosial

7 hours ago 27

Senin, 14 Juli 2025 – 06:10 WIB

 Busana sebagai Kritik Sosial - JPNN.com Jateng

Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng saat menghadiri fashion show karya Samuel Wattimena di The Renaissance Ballroom, Jl Bukit Panorama, Jangli, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Minggu (13/7). FOTO: Dokumen untuk JPNN.com.

jateng.jpnn.com, SEMARANG - Desainer kondang Samuel JD Wattimena menyuguhkan koleksinya bertajuk Hoax & Seven Sins di The Renaissance Ballroom, Jalan Bukit Panorama, Jangli, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Minggu (13/7).

Karya itu adalah simbol dalam dunia yang dipenuhi kebohongan dan informasi menyesatkan di era posttruth.

Koleksi busana “Hoax & Seven Sins” menyuguhkan sebuah pernyataan mendalam melalui kain-kain sisa, tekstur kasar dan pola-pola yang tampak bertabrakan.

Karya ini bukanlah sekadar fashion, melainkan sebuah refleksi dari luka sosial yang mendalam untuk merenung tentang kondisi dunia yang kian kehilangan arah.

Samuel Wattimena, yang juga anggota DPR-RI Komisi VII dari Dapil Jateng I menggambarkan koleksinya sebagai potret masyarakat yang retak.

"Kita melihat bukan glamor, tetapi realitas yang tercerai-berai. Layering yang tak rapi, tenun pudar dan motif batik yang hampir dibuang, semua itu mencerminkan kondisi sosial kita, yang terbelah oleh polarisasi dan kehilangan kepercayaan," katanya.

Menurutnya, dalam tiap lapisan busana, ada kejujuran yang tak ditata, tetapi dirasakan dengan sebuah keindahan yang lahir dari ketidaksempurnaan.

Menggunakan limbah tekstil sebagai bahan utama, Samuel Wattimena menghidupkan kembali apa yang telah ditinggalkan.

Karya itu adalah simbol dalam dunia yang dipenuhi kebohongan dan informasi menyesatkan di era posttruth.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News

Read Entire Article
| | | |