jpnn.com, BOGOR - Direktur Utama RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir mengatakan balita perempuan yang menjadi korban luka ambruknya gedung majelis taklim di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, meninggal dunia.
"Iya benar, korban meninggal dunia jam 14.25 WIB tadi. Korban sempat menjalani perawatan intensif di RSUD Kota Bogor," katanya di Bogor, Kamis.
Ilham menjelaskan korban mengalami luka pendarahan luas pada bagian kepala. Tim dokter telah melakukan operasi dan perawatan di ruang ICU, namun kondisi korban tidak kunjung membaik.
"Sudah dioperasi, dua hari di ICU, tapi kondisinya memang jelek dari awal," ujarnya.
Menurut dia, tim medis telah berupaya maksimal menyelamatkan korban. Namun, pendarahan parah di kepala membuat kondisi balita itu semakin memburuk hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
"Kami sudah berusaha maksimal, ternyata akhirnya meninggal karena pendarahan di kepala," tambahnya.
Saat ini, jenazah korban masih berada di RSUD Kota Bogor dan segera dibawa pihak keluarga untuk dimakamkan.
"Kelihatannya akan segera dibawa, kebetulan saya di luar," kata Ilham.