jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Ketegangan global meningkat tajam setelah Amerika Serikat melancarkan serangan udara terhadap tiga fasilitas nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan pada Minggu (22/6).
Presiden AS Donald Trump mengumumkan keberhasilan serangan tersebut melalui media sosial, menyebut bahwa bom dalam jumlah besar telah dijatuhkan dan seluruh pesawat penyerang telah keluar dari wilayah udara Iran.
Serangan ini memicu respons keras dari Iran yang meluncurkan serangan rudal ke wilayah Israel, menandai eskalasi baru dalam konflik yang sudah berlangsung lama di kawasan Timur Tengah.
Militer Israel mengonfirmasi adanya peluncuran rudal dari Iran dan segera mengaktifkan sistem pertahanan udara serta menginstruksikan warga untuk berlindung di ruang aman.
Di tengah kondisi Timur Tengah yang sedang bergejolak, Indonesia diharapkan tetap konsisten menjalankan politik luar negeri bebas aktif, terutama dalam mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina.
Hal itu ditegaskan oleh Guru Besar Bidang Geopolitik Timur Tengah Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Siti Mutiah Setiawati.
Menurut Siti, sikap Indonesia didasarkan pada tiga prinsip utama. Pertama, politik bebas aktif yang berarti Indonesia tidak memihak blok manapun, tetapi tetap aktif dalam penyelesaian persoalan internasional.
Kedua, prinsip yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang menolak penjajahan karena bertentangan dengan kemanusiaan dan keadilan.