jatim.jpnn.com, TRENGGALEK - BPBD Kabupaten Trenggalek memasang sistem peringatan dini atau early warning system (EWS) serta kamera pengawas (CCTV) di sejumlah titik rawan banjir dan longsor. Langkah ini dilakukan untuk menghadapi meningkatnya potensi bencana pada akhir 2025.
Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek Stefanus Triadi Atmono mengatakan wilayah Trenggalek diperkirakan mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi pada Desember mendatang, sesuai prakiraan BMKG.
“Kondisi ini meningkatkan risiko bencana pada seluruh kecamatan di Trenggalek,” ujar Stefanus, Selasa (9/12).
Dari 14 kecamatan di Trenggalek, seluruhnya masuk kategori rawan banjir, pohon tumbang, gelombang tinggi, hingga tanah longsor.
Sebagai langkah antisipasi, BPBD telah memasang lima unit EWS di kawasan rawan longsor. Selain itu, BPBD bekerja sama dengan Dinas Kominfo menyiapkan CCTV bersirine untuk memantau kenaikan debit sungai secara real-time.
Upaya mitigasi juga dilakukan dengan merampingkan pohon-pohon di sepanjang jalan yang dinilai membahayakan pengguna jalan saat hujan deras.
Stefanus menambahkan, pemerintah daerah telah membentuk kecamatan tangguh bencana dan desa tangguh bencana (Destana) untuk memperkuat kesiapsiagaan berbasis komunitas.
Edukasi mitigasi kepada pelajar pun terus dilakukan lewat Program Sekolah Aman Bencana (SPAB).



















































