bali.jpnn.com, DENPASAR - Pariwisata Bali menjelang akhir 2025 benar-benar terpojok.
Isu Bali sepi turis asing dan domestik kala puncak libur Natal dan Tahun Baru beredar luas di media sosial dengan narasi beragam.
Narasi yang dibangun, Bali kini ditinggalkan wisatawan karena mereka memilih berlibur ke Yogyakarta dan sejumlah negara tetangga di kawasan Asia Tenggara, seperti Thailand dan Vietnam.
Di kalangan turis domestik, pelaku wisata Bali dinilai tidak ramah dengan wisatawan nusantara karena lebih mengagung-agungkan turis asing.
Pelayanan yang diberikan jauh berbeda dan cenderung rasis.
Harga tiket pesawat juga berbeda. Turis domestic dari Jakarta dan Surabaya harus merogoh kocek Rp 1,5 juta ke atas untuk sekali terbang.
Harga itu dinilai mahal dibanding mereka berlibur ke Thailand dan Vietnam yang harga tiketnya lebih murah bila dibandingkan ke Bali.
Namun, kampanye negatif itu ditepis Gubernur Bali Wayan Koster.












.jpeg)






































