jateng.jpnn.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) angkat suara terkait viralnya aksi Warga Negara Indonesia (WNI) yang merampok dan memasang atribut perguruan silat di Jepang.
Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sumarno menyayangkan peristiwa tersebut dan mengimbau seluruh calon peserta magang untuk menjaga sikap dan etika selama berada di luar negeri, khususnya di Jepang.
"Mendatangi negara yang lebih maju dengan kebiasaan dan tata perilaku yang lebih disiplin. Jangan sampai kebiasaan kita yang menganggap barang tergeletak bisa langsung diambil. Di Jepang, itu termasuk pencurian," ujar Sumarno seusai membuka Seleksi Magang ke Jepang di Semarang, Senin (21/7).
Dia menekankan kebiasaan seperti memungut barang bekas yang di Indonesia masih dianggap wajar, tidak berlaku di Jepang.
"Mulung di sana itu tidak boleh. Kalau di sini mungkin eman-eman (sayang dibuang), tetapi di sana bisa jadi pelanggaran hukum," katanya.
Sumarno meminta agar para peserta program magang ke Jepang benar-benar menjaga nama baik bangsa.
Dia mengingatkan agar insiden negatif yang viral tidak terulang dan mencoreng citra tenaga kerja Indonesia.
"Jangan sampai adik-adik mengulangi hal serupa. Ini kesempatan luar biasa, bukan sekadar program magang, tetapi juga bagian dari membangun SDM unggul menuju Indonesia Emas 2045," ujarnya.