jatim.jpnn.com, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi membantah adanya penurunan jumlah pengunjung setelah larangan parkir tepi jalan umum (TJU) di Jalan Tunjungan.
Bantahan itu menyikapi sejumlah toko di Jalan Tunjungan yang ramai-ramai memasang stiker bertuliskan 'Save Tunjungan', 'Selamatkan Tunjungan' atau 'Satu Tujuan Satu Tunjungan'.
Stiker itu ditempelkan sebagai bentuk protes karena penjualan atau omset toko turun akibat larangan pakrir tersebut.
"Kalau itu tidak semuanya, bahkan Tunjungan masih tetap ramai. Bahkan semua kalau kami akan lihat mungkin bisa ditanyakan," kata Eri kepada wartawan di Balai Kota, Rabu (20/8).
Eri mengatakan di sepanjang Jalan Tunjungan Surabaya tampak lebih estetik dan rapi setelah adanya larangan parkir.
"Jangan khawatir kalau parkir, parkire tambah wakeh. Onok nang sebelahe Siola, di dalam Siola, onok sing bekas kantor BPN. Ada banyak titik yang sudah kami siapkan dan tidak jauh, memang di Siola, tetapi tidak di tepi jalan umum," jelasnya.
Dia menyebut pihaknya sudah bertemu dengan pengusaha di Jalan Tunjungan. Memang ada seruan 'save Tunjungan', tetapi usaha tersebut tetap buka dengan omzet yang sama, bahkan ada peningkatan.
Oleh karena itu, dia meminta untuk menjaga estetika kota, apalagi tempat wisata yang berpotensi mendatangkan banyak wisatawan karena parkir di TJU juga menjadi penyebab kemacetan di Jalan Tunjungan.