jpnn.com, SEMARANG - Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng mengatakan akan melakukan berbagai upaya penanganan banjir yang mulai meninggi saat curah hujan meningkat.
Salah satu langkah utama yang dilakukan yakni mengoptimalkan penggunaan pompa dari berbagai jenis untuk mempercepat surutnya debit air.
Diketahui, beberapa hari lalu kota Semarang diguyur hujan dengan intensitas tinggi yang memicu genangan dan banjir di beberapa wilayah kota, seperti di kawasan Kaligawe, Kecamatan Gayamsari dan Kecamatan Genuk.
"Kami telah mengoperasikan pompa-pompa yang dimiliki oleh Pemerintah Kota atau Pemkot Semarang dan mengoptimalkan operasionalnya sampai petugas operatornya selama 24 jam harus siaga," katanya.
Agustina menerangkan untuk mengalirkan air dan mengendalikan banjir lebih cepat, pola penanganan banjir di Kota Semarang dilakukan berbasis kawasan: daerah Sringin, Terboyo, Tenggang, dan Pasar Waru.
Dirinya menambahkan, pihaknya juga melakukan langkah koordinatif lintas sektor bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk mengaktifkan pompa stasioner hingga pompa portable pada titik-titik yang telah ditentukan di empat wilayah tersebut.
"Informasi dari Kepala DPU)Kota Semarang, Pak Soewarto, hari ini ada tambahan dua unit pompa di sekitar Trimulyo dan depan pabrik es Saripetojo, serta sepuluh unit Dongfeng di Jalan Kaligawe, sehingga total ada 27 pompa berbagai jenis dengan kapasitas 250 LPS (liter per second) hingga 2.000 LPS. Perkiraan (keseluruhan) kapasitas pompa bisa mencapai 26.000 LPS," terangnya.
Selain penanganan darurat, Agustina menyebutkan Pemkot Semarang bergerak cepat dengan tidak hanya mendirikan dapur umum, melainkan juga membuka pos komando (posko) logistik bagi warga terdampak banjir.






















































