bali.jpnn.com, DENPASAR - Status tanggap darurat bencana banjir akibat cuaca ekstrem di Bali resmi berakhir, Rabu kemarin (17/9) setelah berlangsung selama sepekan.
Meski demikian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali menegaskan upaya penanganan dan pemulihan bagi masyarakat terdampak tidak akan berhenti.
Kepala Pelaksana BPBD Bali, I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya, menjelaskan keputusan mengakhiri status tanggap darurat diambil berdasarkan hasil evaluasi bersama tim penanggulangan bencana dan pemantauan lapangan yang menunjukkan situasi semakin kondusif.
“Status tanggap darurat dinyatakan berakhir dan tidak diperpanjang.
Namun, layanan kebutuhan dasar masyarakat tetap berlanjut, begitu pula pemulihan bangunan, fasilitas publik, hingga infrastruktur yang terdampak,” ujar I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya, Rabu (17/9).
Menurut I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya, fokus pemulihan diarahkan pada percepatan bantuan bagi pedagang pasar, perbaikan rumah warga, serta pemulihan sarana publik yang rusak.
Seluruh proses akan dilakukan secara kolaboratif oleh pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota, dengan dukungan masyarakat serta dunia usaha.
Meski kondisi mulai membaik, BPBD Bali tetap mengingatkan masyarakat agar waspada.