jpnn.com - JAKARTA - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri Kementerian Dalam Negeri (BSKDN Kemendagri) Yusharto Huntoyungo menegaskan kolaborasi multisektor merupakan fondasi utama bagi penguatan ekosistem inovasi yang berkelanjutan di Indonesia.
Hal itu disampaikannya saat membuka Seminar Internasional Inovasi Daerah dalam rangkaian Innovation Government Award atau IGA 2025 di Kempinski Grand Ballroom Jakarta pada Senin, 8 Desember 2025.
Dalam sambutanya, Yusharto menyampaikan apresiasi kepada seluruh narasumber dari dalam dan luar negeri meliputi perwakilan dari Jepang, Turki, Amerika Serikat, UNDP, hingga lembaga internasional lainnya yang turut hadir untuk berbagi pengalaman dalam forum tersebut.
Menurutnya, keikutsertaan para ahli dari berbagai negara menunjukkan bahwa inovasi tidak bisa berjalan sendiri. Ekosistemnya hanya dapat tumbuh jika dibangun melalui sinergi antara pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media.
"Seminar ini kami selenggarakan dengan harapan dapat menjadi ruang pembelajaran bersama, untuk menggali praktik terbaik dari berbagai negara dan daerah," ungkap Yusharto.
dIA menegaskan, dinamika pembangunan daerah yang semakin cepat, tekanan global, serta tingginya harapan masyarakat terhadap pelayanan publik menuntut pemerintah daerah melakukan lompatan besar dalam inovasi.
Dalam konteks tersebut, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 memberikan ruang luas bagi pemerintah daerah untuk berkreasi dan menghadirkan model tata kelola yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik di wilayahnya.
Meski demikian, Yusharto tidak menutup mata terhadap berbagai tantangan yang masih dihadapi sejumlah daerah, seperti keterbatasan kapasitas kelembagaan, pendanaan, hingga koordinasi lintas sektor.






















































