jpnn.com - Hasil audit Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT) Tiongkok, menemukan bahwa BYD Co. dan Chery Automobile Co., telah menilap atau penyalah gunaan subsidi kendaraan ramah lingkungan.
Kedua raksasa otomotif asal Tiongkok itu diduga telah menyalahgunakan subsidi EV sejak 2020 silam.
Nilai dana subsidi yang ditilap diduga sebanyak USD 53 juta atau sekitar Rp860 miliar.
Dalam laporan audit yang diterbitkan bulan lalu, disebutkan bahwa dari total 21.725 kendaraan yang tidak seharusnya menerima subsidi, Chery tercatat memiliki 7.663 unit yang didiskualifikasi, sedangkan BYD menyumbang 4.973 unit kendaraan.
Jumlah tersebut mewakili hampir 60% dari seluruh klaim subsidi yang tidak sah selama periode tersebut.
Pemerintah Tiongkok telah memaksa BYD dan Chery mengembalikan subsidi jika kendaraan tidak memenuhi persyaratan jarak tempuh minimum.
Kewajiban untuk mengembalikan subsidi berpotensi makin membebani produsen.
Apalagi kondisi industri tengah menghadapi kelebihan kapasitas produksi dan tekanan besar akibat perang harga berkepanjangan, yang telah menekan margin keuntungan serta memicu gesekan antara produsen, diler, dan pemasok.
