jatim.jpnn.com, SURABAYA - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Keluarga Berencana (DP3APPKB) Surabaya melakukan pendampingan kepada seorang siswa SMP Negeri berinisial CW yang diduga menjadi korban bullying atau perundungan oleh temannya.
CW sendiri telah melaporkan dugaan perundungan itu ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Kepala DP3APPKB Surabaya Ida Widayati menjelaskan pihaknya telah melakukan pendampingan kepada CW sejak 4 Oktober 2024. CW yang masih berusia 14 tahun itu ternyata merupakan penyandang disabilitas.
"Anak ini adalah anak spesial, inklusi slow learner. Dia suka browsing-browsing, terinspirasi dari hasil browsing. Sebenarnya dia cerdik, secara psikologi dia memang inklusi dan punya kelebihan cerdik," kata Ida saat dihubungi, Kamis (12/12).
Ida menceritakan dugaan perundungan yang dialami CW merupakan hasil timbal balik atas apa yang dilakukan korban kepada temannya. Di beberapa kasus, CW memukul punggung temannya terlebih dahulu.
"Awalnya temannya ada yang membiarkan, tetapi mungkin karena sudah sering akhirnya dibalas," ungkapnya.
Kemudian, terkait dugaan pembullyan saat berenang tidaklah benar. CW lah yang memulai terlebih dahulu dan ada bukti videonya.
"Saya punya rekaman video saat berenang katanya dia di-bully. Itu ada teman perempuannya yang memvideo, saat pelajaran olahraga berenang CW memegang pundak temannya sehingga temannya kesulitan bergerak dan temannya berontak. CW sempat menendang kemaluan temannya dan temannya membalas dengan memegang kemaluan CW," bebernya.
