jatim.jpnn.com, SURABAYA - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak angkat bicara soal kebijakan tarif impor Amerika Serikat yang turut berdampak pada sejumlah komoditas ekspor dari Indonesia, termasuk dari Jawa Timur.
Emil menyatakan kondisi ini merupakan guncangan besar dalam dunia perdagangan internasional. Namun, para pelaku usaha di Jatim telah menyiapkan langkah antisipasi.
“Kita tahu banyak negara lain, termasuk di Asia Tenggara, juga terkena tarif tinggi, bahkan mencapai 32 persen, tetapi kita harus tetap optimis, pelaku usaha kita ini tangguh,” ujar Emil, Rabu (9/7).
Menurutnya, yang menjadi perhatian bukan hanya soal dikenakan tarif atau tidak, tapi juga perbandingan tarif antarnegara yang berkompetisi di pasar AS.
“Misalnya, Vietnam mendapat perlakuan tarif yang berbeda. Ini menjadi concern kalau kita bersaing di produk yang sama,” jelasnya.
Walakin, Emil menyebut para pelaku industri di Jawa Timur sudah mulai melakukan diversifikasi, baik dari sisi pasar maupun produk. Beberapa produsen telah mengalihkan target ekspor ke negara lain atau menguatkan pasar domestik.
“Ada yang mengalihkan ke produk lain yang tetap bisa diproduksi dengan mesin yang ada, tapi pasarnya tidak ke Amerika. Ini semua sudah diantisipasi,” ungkap mantan Bupati Trenggalek itu.
Saat ditanya soal berapa besar dampak terhadap ekonomi Jawa Timur, Emil mengingatkan agar tidak ada klaim sembarangan.