jatim.jpnn.com, SURABAYA - Ada delapan jemaah haji dari Jawa Timur yang masih tertinggal di Tanah Suci pada hari terakhir pemulangan di Debarkasi Surabaya.
Sekretaris PPIH Debarkasi Surabaya Sugiyo menjelaskan alasan belum bisa terbang ke Tanah Air karena sakit dan ada jemaah yang melahirkan bayi prematur sehingga belum layak dinyatakan terbang.
"Ada lima yang sakit, dua karena proses melahirkan suami istri menunggu bayinya, dan satu yang hilang belum," kata Sugiyo, Jumat (11/7).
Sugiyo mengatakan untuk jemaah haji yang melahirkan diminta menunggu satu bulan. Namun, melihat perkembangan sang bayi karena lahir prematur maka harus menunggu benar-benar sehat agar bisa pulang ke Tanah Air.
Jemaah haji yang hilang, hingga kini masih belum ditemukan. Pihaknya juga masih melakukan pencarian dan belum dipastikan kapan pencarian dihentikan.
"Nanti itu didiskusikan. Di sana apakah sudah tidak bisa ditemukan kembali, dihentikan pencariannya, nanti di sana bersama dengan pemerintah Arab Saudi," jelasnya.
Sementara jemaah yang sakit, rata-rata karena komorbid, seperti paru-paru, jantung, diabetes, hingga darah tinggi.
Terkait pemulangan jemaah haji yang tertinggal, Sugiyo memastikan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah.