Jelang Sumpah Pemuda, PDIP Serukan Tiga Pilar Kebangkitan Generasi Muda

5 hours ago 13

Jelang Sumpah Pemuda, PDIP Serukan Tiga Pilar Kebangkitan Generasi Muda

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto meninjau pameran dan bazar UMKM berbasis pariwisata, kelautan, dan perikanan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Cirebon. Foto: PDIP

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menggagas konsep "Sumpah Pemuda Baru" yang menekankan tiga tekad utama bagi generasi muda. Gagasan ini disampaikannya dalam Focus Group Discussion di Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (25/10), menyambut peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober.

Hasto menyerukan pentingnya semangat Sumpah Pemuda untuk menjawab tantangan modern seperti krisis ekologi, ketertinggalan teknologi, dan menurunnya kemandirian ekonomi.

"Dengan semangat gotong royong dan keyakinan pada kekuatan bangsa sendiri, pemuda Indonesia akan menjadi pelopor kebangkitan baru," ujarnya.

Menurut Hasto, Sumpah Pemuda Baru harus menjadi gerakan moral dengan tiga pilar. Pertama, mewujudkan Bangsa Samudera yang berdaulat. Kedua, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi terapan. Ketiga, percaya pada kekuatan sendiri melalui perencanaan pembangunan yang matang.

"Sumpah Pemuda tidak boleh berhenti pada semangat persatuan saja, melainkan harus berkembang menjadi panggilan untuk membangun kejayaan bangsa maritim. Bangsa yang menguasai laut akan menjadi bangsa yang kuat," tegas Hasto.

Ia mengungkapkan, potensi ekonomi laut Indonesia yang mencapai USD 1,3 triliun per tahun baru termanfaatkan 25 persen. "Bayangkan betapa besar ruang kemajuan yang bisa diciptakan anak muda bila kita menguasai laut, bukan hanya sebagai sumber daya, tetapi juga pusat riset dan teknologi maritim," katanya.

Hasto juga menyoroti peringkat Indonesia di posisi 61 dari 132 negara dalam Indeks Inovasi Global 2024. "Ini alarm bagi kita. Pemuda Indonesia harus menjadi pelopor inovasi, bukan sekadar pengguna teknologi asing," tegasnya.

Sebagai contoh konkret perencanaan, Hasto menceritakan pendekatan Tri Rismaharini dalam pembangunan trotoar di Surabaya. "Bu Risma sebelum bangun trotoar, membongkar drainage dulu. Kedalaman setinggi orang dewasa, dan di dalamnya tersedia saluran utilitas terpadu. Hasilnya, trotoar tidak perlu dibongkar hanya untuk saluran kabel," ujarnya.

Hasto Kristiyanto gagas Sumpah Pemuda Baru dengan tiga pilar:wujudkan bangsa maritim, kuasai Iptek, dan mandiri.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |