jabar.jpnn.com, BOGOR - Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Barat memfokuskan pengamanan dan pemantauan di tujuh titik rawan kemacetan selama periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Selain itu, ribuan pengemudi angkot, delman, dan becak akan dihentikan sementara operasinya untuk mendukung kelancaran arus wisata dan mudik.
Kebijakan tersebut disampaikan Kepala Dishub Jabar, Dhani Gumelar, usai menghadiri High Level Meeting TPID dan TP2DD Jawa Barat di Kabupaten Garut, Selasa (9/12)
Menurut Dhani, kebijakan ini diterapkan seiring proyeksi peningkatan mobilitas masyarakat sekitar dua persen atau sekitar 90.667 orang dibanding periode yang sama pada 2024, yang berjumlah sekitar 4,6 juta orang.
Dhani menjelaskan bahwa pemantauan difokuskan pada tujuh titik jalur wisata utama yang diprediksi mengalami lonjakan kunjungan, yakni Puncak, Pelabuhan Ratu, Lembang–Ciater, Ciwidey–Pangalengan, Garut, Kuningan, dan Pangandaran.
“Karena ini memang destinasi wisata yang menjadi tujuan masyarakat, baik dari luar Jawa Barat maupun dari dalam Jawa Barat sendiri,” ujar Dhani.
Selain pengaturan lalu lintas pada tujuh titik tersebut, Dishub Jabar juga menetapkan penghentian sementara operasional angkot, delman, dan becak pada tanggal 24–25 Desember 2025 serta 31 Desember 2025–1 Januari 2026.
Kebijakan ini diterapkan untuk mengurai kepadatan lalu lintas selama puncak libur Nataru.



















































