jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Jamiluddin Ritonga menyebut Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) sejak awal memang tidak berniat ikut kontestasi menjadi Ketum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melalui Pemilu Raya 2025.
Dia berkata demikain demi menganalisis pernyataan Ketum PSI Kaesang Pangarep soal Jokowi yang tidak bakal maju sebagai caketum partai berlogo mawar itu.
"Sejak awal, Jokowi tampaknya memang tak ingin menjadi Ketum PSI. Jokowi masih belum mau masuk partai, termasuk jadi petinggi partai," kata dia melalui layanan pesan, Senin (23/6).
Jokowi, kata Jamiluddin, hanya cek ombak terkait dukungan PSI dengan memberi sinyal ingin merapat ke partai berlogo mawar itu.
"Dengan cek ombak, Jokowi akhirnya mengetahui dukungan PSI terhadapnya masih besar, meskipun sudah tidak menjadi presiden lagi," kata pengamat dari Universitas Esa Unggul itu.
Diketahui, Jokowi dalam sebuah kesempatan memang sempat menyatakan lebih memilih PSI ketimbang menjabat sebagai Ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Jamiluddin melanjutkan Jokowi sejak awal bahkan tetap menginginkan sang anak Kaesang Pangarep kembali menjadi Ketum PSI.
"Nah, memastikan anaknya akan terpilih lagi atau tidak, Jokowi perlu melakukan cek ombak," ungkap dia.