jatim.jpnn.com, PASURUAN - Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq melakukan kunjungan kerja ke kawasan industri PIER di Pasuruan yang dikelola PT SIER.
Hanif memulai kunjungannya dengan meninjau PT Veolia Services Indonesia, pabrik daur ulang botol plastik PET (Polyethylene Terephthalate) terbesar di Indonesia. Dia melihat langsung proses produksi daur ulang plastik PET, mulai dari bahan baku hingga menjadi biji plastik siap pakai.
“Kami akan memberikan kemudahan dan insentif kepada perusahaan daur ulang plastik yang telah menerapkan tata kelola berkelanjutan. Kami juga berencana mendiskusikan pengurangan penggunaan virgin plastic dengan kementerian terkait, termasuk mendorong perusahaan untuk menggunakan persentase tertentu bahan recycle plastic,” ujar Hanif.
Hanif menyebutkan 12 persen dari 30–40 ton sampah harian di Indonesia merupakan sampah plastik. Oleh karena itu, perusahaan yang fokus pada daur ulang plastik akan mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah.
Selain mengurangi sampah, daur ulang plastik juga memenuhi kebutuhan bahan baku industri dan menghemat energi.
Direktur PT Veolia Joko Tripujono Sunaryo mengungkapkan potensi besar ekspor plastik daur ulang, terutama ke pasar Eropa.
“Kami membutuhkan dukungan dari pemerintah untuk memperluas pasar ekspor,” kata Joko.
Setelah dari Veolia, Hanif melanjutkan kunjungan ke dua instalasi di kawasan PIER, yaitu Pengolahan Limbah Cair Terpadu dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Lestari. Dia memuji pengolahan limbah cair terpadu di PIER yang sudah menerapkan konsep zero waste to landfill.