Menhut Minta Maaf, Insiden Pembakaran Mahkota Cenderawasih Jadi Bumerang

5 hours ago 18

Senin, 27 Oktober 2025 – 20:49 WIB

Menhut Minta Maaf, Insiden Pembakaran Mahkota Cenderawasih Jadi Bumerang - JPNN.com Bali

Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni secara terbuka minta maaf kepada seluruh masyarakat Papua buntut pembakaran Mahkota Cenderawasih oleh BKSDA Papua. Foto: Humas Pemprov Bali

bali.jpnn.com, DENPASAR - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni secara terbuka minta maaf kepada seluruh masyarakat Papua.

Permintaan maaf itu dilontarkan Menhut Raja Juli Antono saat kunjungan kerja ke Denpasar, Bali, Senin (27/10) buntut pembakaran Mahkota Cenderawasih oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Daerah (BKSDA) Papua.

“Atas nama Kementerian Kehutanan, saya mohon maaf agar apa yang terjadi ini menjadi catatan,” ujar Menhut Raja Juli Antoni dilansir dari Antara.

“Saya akan mengumpulkan secara Zoom (daring) seluruh BKSDA untuk menginventarisasi lagi apa yang di masyarakat itu dianggap tabu atau sacral.

Jadi, ketika ada penegakan hukum tidak melanggar hal semacam ini,” imbuhnya.

Pembahasan Mahkota Cenderawasih ini berangkat dari pertanyaan Anggota Komisi IV DPR RI Sulaeman L Hamzah soal respons Menhut Raja Juli Antoni atas protes masyarakat Papua.

Ia mengingatkan pemerintah bahwa Mahkota Cenderawasih memiliki makna penting.

Mahkota Cenderawasih selama ini kerap digunakan sebagai mahkota bagi pejabat yang datang.

Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni secara terbuka minta maaf kepada seluruh masyarakat Papua buntut pembakaran Mahkota Cenderawasih oleh BKSDA Papua

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News

Read Entire Article
| | | |