jatim.jpnn.com, SURABAYA - Prestasi membanggakan ditorehkan oleh Mido Sakhi Zaidan, siswa kelas XI-2 SMA 17 Agustus 1945 (SMATAG) Surabaya. Dalam waktu berdekatan, Mido menyabet dua gelar bergengsi sekaligus, yakni Duta Pembicara Muda Indonesia Batch 2 Tahun 2025 dan Duta Pelajar Anti-Narkoba Kota Surabaya 2025.
Sosok Mido dikenal aktif di berbagai kegiatan sekolah dan luar sekolah. Selain menjadi pengurus OSIS, Dia rutin mengikuti berbagai ajang kedutaan yang menurutnya menjadi wadah penting untuk mengasah kemampuan di luar akademik.
“Kalau di sekolah kami belajar akademik, lewat ajang kedutaan saya bisa kembangkan soft skill dan hard skill. Saya belajar berbicara di depan umum dan berinteraksi langsung dengan masyarakat,” ujar Mido, Senin (4/11).
Dalam ajang Duta Pembicara Muda Indonesia, Mido melewati seleksi ketat mulai dari berkas, tes potensi akademik, wawancara, hingga pelaksanaan program kerja. Salah satu program yang dijalankan adalah pelatihan public speaking bagi siswa SMP.
“Peserta diminta membuat dan menjalankan program sebelum dinilai. Jadi, bukan hanya teori, tetapi praktik nyata,” katanya.
Tantangan serupa juga dia hadapi saat mengikuti Duta Pelajar Anti-Narkoba. Para peserta harus membuat video kampanye dan program sosialisasi yang dijalankan setelah seleksi. Meski jadwalnya padat, Mido tetap mampu mengatur waktu dengan disiplin.
“Saya aktif di OSIS juga. Jadi, harus pintar bikin skala prioritas. Misalnya, pagi ada kegiatan DPMI, sore rapat OSIS. Semua harus diatur agar tidak bentrok,” jelasnya.
Pihak sekolah memberikan dukungan penuh terhadap kiprah Mido. SMATAG Surabaya secara konsisten mendorong siswa mengembangkan diri lewat pelatihan, seminar, dan kompetisi.


















































