jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Pengamen yang selama ini mencari nafkah di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, akan mulai dilokalisir sejak 7 Oktober 2025.
Hal itu disampaikan oleh Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo yang menegaskan bahwa dia ingin menciptakan Malioboro yang lebih tertib dan nyaman, sejalan dengan statusnya sebagai kawasan Sumbu Filosofi.
Menurut Hasto, tujuh titik resmi tersebut telah ditentukan dan tersebar di sepanjang kawasan mulai dari Tugu Yogyakarta hingga Titik Nol Kilometer.
"Tujuh titik sudah ditentukan dan mungkin besok pagi sudah mulai ngamen di tujuh titik itu," ujar Hasto di Yogyakarta, Senin (6/10).
Hasto menegaskan bahwa kebijakan ini bukan bertujuan untuk menyingkirkan pengamen, tetapi mereka ingin mengatur dan memberdayakan pengamen sebagai bagian dari kesenian di Malioboro.
Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta akan bertanggung jawab penuh dalam mengurus dan memberdayakan para pengamen melalui sistem kurasi dan pelatihan.
Tujuannya agar pengamen yang tampil di Malioboro memiliki standar penampilan yang lebih baik.
"Kalau nantinya masih sumbang-sumbang, ya, jangan disumbangkan gitu, ya. Menyumbangkan lagu dengan sumbang kan repot begitu," kelakar Hasto.












.jpeg)






































