bali.jpnn.com, DENPASAR - Organisasi Angkutan Sewa Khusus Indonesia (ORASKI) menyatakan tidak serta dalam aksi demonstrasi pada Selasa hari ini (20/5).
Keputusan ini sejalan dengan sikap jutaan mitra pengemudi online lainnya yang memilih untuk tetap on-bid demi menghidupi keluarga, ketimbang mengikuti mobilisasi politik yang tidak mencerminkan aspirasi asli pengemudi.
Ketua Umum ORASKI Fahmi Maharaja dalam pernyataan sikapnya menegaskan kesejahteraan pengemudi harus diperjuangkan melalui pendekatan yang konstruktif dan rasional.
“Bukan dengan mobilisasi politik atau tekanan jalanan yang bisa mengganggu stabilitas ekosistem transportasi online yang selama ini sudah terbentuk dan berjalan dengan baik,” ujar Fahmi Maharaja, Selasa (20/5).
Fahmi Maharaja menyatakan pada prinsipnya ORASKI mendukung setiap upaya untuk meningkatkan kesejahteraan driver online, tetapi tidak menyetujui usulan DPR terkait pembatasan potongan aplikasi maksimal 10 persen.
“Usulan tersebut bisa menjadi preseden buruk bagi keberlangsungan transportasi online.
Ekosistem ini terbukti mampu bertahan tanpa subsidi pemerintah, bahkan di tengah tantangan ekonomi global.
Jangan sampai niat baik berubah jadi blunder yang membahayakan semuanya,” kata Fahmi Maharaja.