jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, mulai pekan depan pemerintah bakal mengirim pakaian reject batal ekspor untuk para korban banjir di Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat.
Barang reject adalah pakaian baru dari pabrik yang tidak lolos kontrol kualitas (QC) karena cacat minor, seperti kesalahan jahitan, warna tidak sesuai, atau ukuran meleset, namun masih layak pakai dan sering dijual dengan harga lebih murah, berbeda dengan pakaian bekas ilegal (balpres).
"Totalnya tahap pertama 106 ribu (pakaian) untuk Aceh nanti hari Senin (22/12) akan diserahkan kemudian ada 100 ribu yang gelombang keduanya untuk Sumatra Utara, Sumatra Barat dan Aceh," kata Tito dikutip Sabtu (20/12).
Tito mengatakan pengiriman pakaian itu sudah melalui prosedur yang berlaku dan atas seizin Menteri Keuangan melalui jajaran Bea Cukai.
Oleh karena itu, dia menyampaikan apresiasi kepada pihak Kementerian Keuangan karena telah menyetujui pengiriman tersebut.
"Saya ucapkan terima kasih kepada Menteri Keuangan, khususnya Ditjen Bea Cukai serta Kementerian Perdagangan yang telah mempercepat untuk mengeluarkan pakaian dari kawasan ekonomi yang untuk kepentingan bencana," kata Tito.
Dengan adanya bantuan itu, Tito berharap bantuan tersebut dapat meringankan beban korban bencana di Sumatra.
Sebelumnya, Tito mengusulkan sebanyak 125 ribu pakaian reject batal ekspor dari pabrik di dalam negeri dikirim untuk korban banjir di sejumlah wilayah di Sumatera.























.jpeg)






























