jabar.jpnn.com, PURWAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mengungkapkan gerakan tanah susulan yang terjadi di Kampung Cigintung, Desa Pasirmulya, Kecamatan Sukatani, Purwakarta menyebabkan sekitar 250 jiwa warga setempat harus mengungsi.
Pranata Humas BPBD Jabar, Hadi Rahmat mengatakan BPBD dan Dinkes Jabar bersama BPBD dan Dinkes Purwakarta berkolaborasi untuk menangani pengungsi di beberapa lokasi yang lebih aman dan memberikan pelayanan kesehatan.
"Pelayanan yang dilakukan antara lain penyediaan logistik makanan dengan dapur umum, dan layanan kesehatan," katanya.
Berdasarkan laporan sementara, bencana pergerakan tanah tersebut mengakibatkan sekitar 70 unit bangunan mengalami kerusakan, yang terdiri dari 57 rumah rusak berat, satu unit fasilitas umum rusak berat, satu unit tempat ibadah rusak berat, tiga rumah rusak sedang, dan delapan rumah rusak ringan.
Sementara, berdasarkan data dari BPBD Purwakarta, pada tanggal 11-14 Juni 2025 pergerakan tanah atau amblasan tanah telah menjalar sejauh 20 meter dari titik awal dan terus bertambah setiap 10 menit.
Kejadian gerakan tanah ini juga menyebabkan puluhan makam keluarga yang berada di Kampung Cigintung Desa Pasirmunjul Kecamatan Sukatani Purwakarta terpaksa dipindahkan.
Adapun Badan Geologi Kementerian ESDM mengungkapkan, gerakan tanah ini merupakan susulan setelah terjadi sejak Minggu (20/4) pukul 22:00 WIB, kemudian kembali terjadi pada Rabu (23/4) pukul 20:00 WIB, pada Senin (19/5) pukul 07:00 WIB, Rabu (21/5), serta Sabtu (14/6).
Menurut mereka, secara morfologi, daerah bencana yang memiliki ketinggian 370 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu berupa perbukitan dengan kemiringan lereng yang agak curam sampai curam.