jpnn.com, DENPASAR - Penyelidikan penyebab tewasnya mahasiswa Universitas Udayana (Unud), Denpasar, TAS (22) masih terus dilakukan pihak kepolisian.
Polda Bali tengah memeriksa ponsel dan laptop milik TAS (22), mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unud itu.
"Ada perangkat dari korban yang kami berusaha dalami, untuk mengetahui apakah ada tanda-tanda penyebab yang bersangkutan melakukan bunuh diri. Itu ponsel dan laptop," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Ariasandy di Denpasar, Sabtu (25/10).
Ariasandy menjelaskan pihak kepolisian tidak bisa mengakses informasi dari ponsel dan laptop TAS dikarenakan adanya penolakan dari pihak keluarga.
Selain itu, ibu korban juga telah menandatangani surat pernyataan untuk tidak memproses kematian putranya tersebut di jalur hukum dan menerima kematian TAS.
Namun demikian, setelah dilakukan pendekatan dan pemberian penjelasan oleh pihak kepolisian akhirnya ponsel dan laptop milik TAS diserahkan untuk diselidiki oleh Direktorat Reserse Siber Polda Bali.
Hingga kini, kata Sandy, Polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap kedua perangkat tersebut untuk menganalisis apakah ada hubungan antara kematian TAS dengan pola komunikasi yang ada di dalam perangkat tersebut. Atau kah sebaliknya tak ada hubungan dengan isi ponsel dan laptop tersebut.
Dia menyatakan akan membuka penyelidikan tersebut kepada publik setelah dilakukan penyelidikan lebih dalam.






















































