jpnn.com - JAKARTA - Peneliti senior dari Citra Institute Efriza menyebutkan pernyataan Presiden Prabowo Subianto soal adanya Raja Kecil di birokrasi mengindikasikan kekecewaan orang nomor satu di Indonesia itu.
Menurutnya, Prabowo kecewa karena keinginan dirinya untuk efisiensi anggaran tidak sepenuhnya mulus.
"Menteri-menteri Prabowo memang banyak yang gagal menerjemahkan dua keinginan Prabowo, yakni pertama, untuk berpihak kepada rakyat, dan kedua, menghemat anggaran," kata Efriza, Selasa (11/2).
Dia mencontohkan ada beberapa menteri yang meminta anggaran kementeriannya dinaikkan ketika baru dilantik.
"Seperti Menteri HAM yang langsung fantastis meminta angka sebesar Rp 20 triliun, begitu juga sebelumnya tujuh menko yang meminta anggarannya ditambah. Itu menunjukkan mereka tidak dapat mencerna keinginan Prabowo," tuturnya.
Dia juga menjelaskan nantinya masyarakat mungkin akan mendengar pernyataan-pernyataan baru terkait kekesalan Prabowo.
"Pernyataan Prabowo memungkinkan muara akhirnya ialah reshuffle yang menyeluruh. Bisa saja nanti tidak sekadar dengan jumlah kecil menteri-menteri yang diganti," ujar Efriza.
Dia menyatakan, tidak tertutup kemungkinan pergantian juga menyasar lembaga terkait lainnya.