jpnn.com - Presiden Prabowo Subianto mengungkap tujuan pemerintah membentuk Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren Kementerian Agama RI.
Penjelasan disampaikan Presiden Prabowo saat memberikan ucapan selamat Hari Santri Nasional Tahun 1447 Hijriah kepada para santri, kiai, nyai, dan seluruh keluarga besar pesantren di Indonesia.
Presiden Prabowo dalam siaran resmi Sekretariat Presiden pada Jumat (24/10) malam menjelaskan bahwa dirinya telah merestui usulan dibentuknya Direktorat Jenderal Pesantren.
"Ini menunjukkan prioritas strategis pemerintah untuk semakin memperhatikan, melindungi, memperkuat, dan meningkatkan kesejahteraan pondok pesantren," kata Presiden Prabowo.
Kepala negara meyakini pembentukan Ditjen Pesantren itu menjadi langkah konkret pemerintah untuk memperkuat ekosistem pendidikan keagamaan berbasis pesantren.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden juga mengingatkan kembali perjuangan para santri dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, yang dimotori di antaranya oleh KH Hasyim Asy'ari melalui Resolusi Jihad 22 Oktober 1945.
Presiden menyebut semangat jihad yang dikobarkan oleh para santri 80 tahun yang lalu itu masih relevan hingga hari ini terutama saat menyangkut kepentingan menjaga keutuhan bangsa dengan ilmu dan keimanan.
"Kita tidak boleh lupa, Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 atau 1367 Hijriah yang digelorakan KH Hasyim Asy’ari adalah tonggak penting dalam sejarah bangsa — sebuah perjalanan menuju Indonesia merdeka yang berdaulat dan bermartabat," tutur Prabowo.






















































