Ray Sebut Kasus Whoosh Mudah, Pertanyakan Kemampuan KPK

8 hours ago 18

Ray Sebut Kasus Whoosh Mudah, Pertanyakan Kemampuan KPK

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Ray Rangkuti soal Hasan Nasbi. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti mengaku heran dengan pernyataan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam menyelidiki kasus penggelembungan biaya atau markup pembangunan Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) atau Whoosh.

"Agak mengherankan memang," kata Ray melalui layanan pesan, Jumat (31/10).

Sebab, kata dia, KPK sempat menyatakan telah menyelidiki kasus markup Whoosh pada awal 2025 atau sekitar sepuluh bulan.

Namun, Ray merasa pengusutan kasus markup Whoosh tak menemui kejelasan dengan tak ada sosok yang ditetapkan tersangka.

"Hasilnya, terlihat tidak banyak perkembangan, padahal, yang dibidik KPK itu yang paling mudah ditelaah, yakni soal dugaan adanya penggelembungan biaya proyek Whoosh," ujar aktivis prodemokrasi itu.

Ray mengatakan persoalan markup Whoosh sebenarnya mudah ditelaah dengan melihat data dan audit pengadaan

"Tinggal melanjutkan data yang ditemukan dengan konfirmasi ke beberapa pihak," katanya.

Ray menyebutkan KPK tidak perlu menunggu waktu lama apabila benar-benar mengusut kasus Whoosh.

Direktur Eksekutif LIMA Ray menyebut kasus markup pembangunan Whoosh seharusnya bisa selesai, karena pengusutan sudah dimulai sejak awal 2025.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |