jateng.jpnn.com, JAKARTA - Wacana regulasi anyar Super League (dulu Liga 1) yang memungkinkan klub menurunkan delapan pemain asing dari total 11 pemain asing terdaftar terus jadi perbincangan hangat.
Namun, Plt Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri memilih untuk tak buru-buru ambil sikap.
"Saya belum bisa berkomentar banyak karena masih butuh kajian teknis yang komprehensif. Ini harus dibawa dulu ke pertemuan Departemen Teknik,” ujar Indra seusai menghadiri pelepasan tim Indonesia untuk Gothia Cup 2025, Jumat (11/7).
Menurutnya, wacana seperti ini memang tidak bisa asal ikut-ikutan. Negara seperti Arab Saudi memang sudah menerapkan model serupa, tetapi apakah cocok untuk Indonesia? Itu yang masih harus dikaji.
“AFC pun tidak mewajibkan semua aturan diikuti mentah-mentah. Kalau mau diterapkan di Liga, tentu harus tahu dulu apa untung-ruginya,” tambahnya.
Terkait keberatan dari APPI (Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia) soal aturan ini, Indra tegas menyarankan agar semua disalurkan lewat jalur resmi.
“Kalau ada yang keberatan, sampaikan ke PSSI. Jangan jadi polemik liar. Saya tidak akan menanggapi hal-hal yang belum saya pahami 100 persen,” ujarnya.
Indra juga menyentil anggapan bahwa kompetisi Indonesia masih minim. Menurutnya, struktur kompetisi sudah lengkap dari Liga 1 hingga Liga 4.