jateng.jpnn.com, DEMAK - Warga Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, dikejutkan dengan kematian massal ribuan ekor ikan mujair di salah satu tambak yang berada di tepi Jalan Raya Semarang-Demak kilometer 9. Ikan-ikan itu terlihat mengapung dan menimbulkan bau tak sedap.
Pemerintah Kabupaten Demak pun langsung bergerak.
Sekretaris Daerah Demak Akhmad Sugiharto mengatakan kematian ikan diduga akibat perubahan kadar garam (salinitas) dalam air tambak.
“Penyebab ikan mati dimungkinkan karena perbedaan salinitas saat air surut bersamaan dengan hujan deras. Air tawar yang masuk ke tambak menyebabkan ikan stres dan akhirnya mati,” ungkap Sugiharto, Rabu (11/6).
Untuk memastikan penyebabnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Demak telah mengambil sampel air dari lokasi dan mengujinya di laboratorium. Hasilnya menepis dugaan adanya pencemaran limbah pabrik.
“Tidak ada limbah industri. Dari hasil uji laboratorium, kematian ikan lebih karena faktor alami, yakni perubahan mendadak kadar garam dalam air,” imbuh Sugiharto.
Sementara itu, Sekretaris DLH Demak, Sudarwanto, memaparkan bahwa laporan pertama kali diterima pada Selasa (10/6), dengan kejadian diduga terjadi sejak Minggu sore (8/6) sekitar pukul 17.30 WIB.
“Ikan naik ke permukaan dan mati setelah hujan deras. Hanya terjadi di satu tambak, tepatnya di sebelah PT Karoseri SKU,” jelasnya.