jpnn.com, CIANJUR - Sejumlah santri salah satu pondok pesantren di Kampung Pasir Oray, Desa Panyusuhan, Kecamatan Sukaluyu, Cianjur, Jawa Barat, mengeroyok seorang warga.
Pengeroyokan erawal ketika korban N yang mendapat laporan mobil milik keluarganya dirusak sejumlah santri menggunakan batu, sehingga korban mendatangi tempat kejadian.
"Saat sampai di lokasi, korban menjadi amukan para santri yang langsung mengeroyok korban selain dengan tangan kosong termasuk menggunakan benda tumpul, sehingga korban mengalami luka lebam," kata Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Fajri Ameli Putra, Senin (27/10).
Korban melaporkan hal tersebut ke Polsek Sukaluyu yang langsung melakukan penangkapan terhadap FA (22) pelaku yang melakukan pengeroyokan bersama sejumlah santri lainnya dan langsung diamankan ke Mapolres Cianjur.
Berdasarkan keterangan pelaku, mereka nekat melakukan aksi perusakan dan pengeroyokan karena korban telah mencoreng nama dan menghina guru mereka, tetapi tidak menyebutkan secara jelas apa yang menjadi persoalan guru mereka dihina.
"Keterangan sementara pengeroyokan dilakukan karena korban mencoreng nama dan menghina guru mereka, sehingga mereka tersulut emosi, saat ini kami masih mengembangkan kasusnya," kata dia.
Sementara korban N menduga perusakan kendaraan dan pengeroyokan terhadap dirinya berawal dari laporan dugaan penyelewengan pupuk subsidi yang dilakukan pimpinan ponpes ke Kejari Cianjur, sehingga para santri tidak terima.
Dia membenarkan telah melaporkan penyelewengan yang dilakukan pimpinan ponpes tersebut beberapa waktu lalu ke aparat penegak hukum karena merugikan petani di sekitar Desa Panyusuhan, Kecamatan Sukaluyu kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi.





















































