jateng.jpnn.com, SEMARANG - Tiga bersaudara asal Singapura -Samuel, Willie, dan Felicia- tengah mencari seorang perempuan yang pernah mengisi hidup mereka selama lebih dari satu dekade.
Namanya Susilowati atau Wati, mantan pekerja rumah tangga yang mereka panggil sebagai ibu kedua. Perempuan itu sudah tak berkomunikasi sejak awal pandemi, meninggalkan satu janji yang terus mereka pegang hingga kini.
Samuel (35), anak sulung, akan menikah pada 2026. Momen itu seharusnya menjadi waktu untuk memenuhi janji lama antara keluarga mereka dengan Wati.
“Dulu beliau bilang, kalau ada di antara kami yang menikah dan mengundang, beliau pasti datang,” ungkap Samuel, Rabu (10/12).
Janji itu terucap saat Wati pamit pulang ke Indonesia pada 2010 setelah bekerja dengan keluarga mereka sejak 1994. Komunikasi sempat berjalan lancar, tetapi mendadak terputus sekitar 2020. Nomor telepon yang biasa digunakan Wati sudah tak aktif, bahkan sempat terjawab sebentar lalu mati.
Upaya pencarian mengarah ke Jawa Tengah. Informasi yang mereka miliki hanya menyebutkan dua kemungkinan, yakni Wati berasal dari Pati atau di Semarang.
Tidak ada alamat jelas, kecuali secarik kertas lama yang memuat tulisan tangan berbunyi 'gwatengah' dan belum terpecahkan hingga hari ini.
Di rumah mereka di Singapura, nama Wati tidak pernah hilang dari percakapan keluarga. Felicia, anak bungsu, bahkan masih menyimpan cangkir favorit Wati serta sarung yang dulu kerap dipakainya saat beristirahat.






.jpeg)












































