jatim.jpnn.com, SITUBONDO - Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian terhadap satu korban hilang dalam insiden tenggelamnya Kapal Layar Motor (KLM) Fajar Lorena Safari. Kapal tersebut tenggelam saat melakukan perjalanan dari Pelabuhan Pulau Sapudi, Sumenep, Madura, menuju Pelabuhan Kalbut, Situbondo pada Minggu (8/12).
Kapal kayu yang mengangkut 73 orang, termasuk awak kapal itu tenggelam akibat kebocoran di lambung kapal di perairan Madura-Situbondo. Insiden itu menyebabkan dua korban meninggal dunia, satu orang dinyatakan hilang, dan 70 penumpang berhasil diselamatkan.
“Kami mulai penyisiran pencarian korban hilang sejak pagi di lokasi tenggelamnya kapal. Hal ini sesuai perintah Kepala Kantor SAR Surabaya,” ujar Koordinator Basarnas Pos SAR Banyuwangi, Wahyu Setia Budi, Senin (9/12).
Pencarian dilakukan menggunakan kapal cepat Rigit Buoyancy Boat (RBB) dan melibatkan tim SAR gabungan dari berbagai instansi, seperti Polairud, Pos TNI AL, BPBD, dan KSOP Kelas IV Panarukan.
Wahyu menjelaskan upaya penyisiran dilakukan mulai dari titik lokasi tenggelamnya kapal hingga radius 5-6 mil di perairan Madura-Situbondo.
“Kami terus berkoordinasi dengan semua pihak untuk memastikan pencarian berjalan efektif dan maksimal,” katanya.
KLM Fajar Lorena Safari tenggelam pada Minggu (8/12) sekitar pukul 12.00 WIB. Kapal kayu ini mengangkut 68 penumpang dan 5 awak kapal. Insiden bermula ketika kapal mengalami kebocoran pada lambung hingga akhirnya karam.
Sebanyak 70 penumpang, termasuk anak-anak, berhasil diselamatkan oleh Kapal Tanker MT Berlian Selatan yang kebetulan melintas di lokasi kejadian. Namun, dua penumpang dilaporkan meninggal dunia dan satu lainnya hilang.