bali.jpnn.com, DENPASAR - Temuan 212 merek beras oplosan yang beredar di pasar membuat konsumen meradang.
Belum diketahui apakah beras oplosan itu sudah masuk Bali atau belum.
Namun, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Provinsi Bali langsung angkat bicara untuk meredam kekhawatiran konsumen.
Ketua Aprindo Bali Asinaga Budiman mengatakan pihaknya melakukan seleksi ketat untuk memastikan produk termasuk beras yang dijual di ritel atau toko modern nihil dari oplosan atau palsu.
“Ritel atau toko modern itu memiliki trading term (ketentuan perdagangan) dengan distributor dan principle (pemegang merek).
Kalau ada palsu, kami bisa proses hukum,” kata Asinaga Budiman dilansir dari Antara.
Oleh karena itu, dia memastikan tidak ada beras oplosan beredar di ritel di Bali lantaran ada aturan hukum yang mengikat.
Saat ini, anggota Aprindo Bali mencapai 24 perusahaan ritel, dengan masing-masing perusahaan itu memiliki jaringan toko modern.