jpnn.com, ACEH - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menurunkan empat gajah terlatih beserta tim pendukungnya ke sejumlah titik di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh pada Minggu (7/12).
Keempat gajah itu diterjunkan guna mempercepat penanganan dan pemulihan pascabanjir.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Aceh, Ujang Wisnu Barat mengatakan kehadiran gajah jinak itu merupakan langkah kolaboratif untuk membantu percepatan pemulihan, terutama di wilayah yang sulit dijangkau alat berat.
“Ini bukti betapa Gajah bukanlah musuh manusia, jangan rusak habitatnya, jangan ganggu rumah mereka. Karena dalam situasi darurat, saat semua sudah lumpuh, gajahlah yang melindungi manusia,” ungkap Ujang dalam siaran persnya, Rabu (10/12).
Dia menjelaskan sebelum gajah jinak diturunkan ke lapangan, tim BKSDA Aceh terlebih dahulu melakukan survei menyeluruh terhadap kondisi lokasi, aksesibilitas, tingkat keamanan, dan kebutuhan operasional.
Hasil survei tersebut menjadi dasar penentuan rute, titik kerja, area istirahat gajah, serta pengaturan durasi kerja yang disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi satwa.
Menurut Ujang, ini bagian dari komitmen menjaga kesehatan gajah, tim memastikan bahwa area istirahat telah dipersiapkan secara memadai, termasuk ketersediaan pakan yang cukup, suplemen pendukung, serta sistem pemantauan kesehatan yang dilakukan secara berkala.
"Kebutuhan air minum satwa juga menjadi perhatian utama," tuturnya.









.jpeg)












































