Bayi Sesar

1 day ago 26

Oleh: Dahlan Iskan

Bayi Sesar

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Biar begitu banyak yang pesimistis, Presiden Prabowo tidak akan mundur. Koperasi desa Merah Putih pasti ia jalankan. Apalagi tahapnya sudah hamil tua: legalitas koperasinya sudah tuntas. Di tiap desa. Akta notaris sudah dibuat. Pengesahan dari menteri hukum sudah terbit.

Hampir semua yang pesimistis itu beralasan: program ini top down. "Kalau mau sukses harus tumbuh lewat inisiatif dari bawah," ujar Prof Dr Hanif Nurcholis. Prof Hanif banyak menulis buku soal otonomi desa. Kini menjabat ketua Senat Universitas Terbuka.

Masalahnya: inisiatif dari bawah itu yang tidak ada. Tidak banyak. Tepatnya amat-sangat sedikit. Kalau menunggu tumbuhnya inisiatif dari bawah tidak akan ada perubahan apa-apa. Ekonomi akan terus begini-begini saja.

Maka Prabowo pun mengulangi apa yang sejak Orde Lama diperjuangkan. Koperasi desa. Agar amanat UUD 45 dijalankan. Gagal.

Lalu Orde Baru. Juga gagal. Setelah itu baru Prabowo ini yang berani memulainya lagi.

Untuk gagal?

Begitulah pendapat terbanyak di media sosial. Begitu tinggi keraguan untuk berhasil. Begitu banyak pendapat yang mendukung kegagalan itu --tidak perlu saya ulangi di sini.

Tapi di dunia ini banyak jagoan yang justru bersemangat ketika diramal gagal. Tertantang. "Saya beda," mungkin begitu jargon orang yang tertantang.

Biar begitu banyak yang pesimistis, Presiden Prabowo tidak akan mundur. Koperasi desa Merah Putih pasti ia jalankan. Apalagi tahapnya sudah hamil tua.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |