jatim.jpnn.com, SURABAYA - Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Haryo Soekartono (BHS) menyoroti kemacetan kronis di lintasan penyeberangan Ketapang–Gilimanuk, Banyuwangi–Bali. Menurutnya, solusi bukan dengan menambah armada kapal, melainkan menambah jumlah dermaga.
Kalau dermaga ini ditambah, maka kapal-kapal yang sekarang tidak beroperasi bisa digunakan. Tidak perlu menambah kapal lagi, cukup menambah satu sampai tiga pasang dermaga," ucap BHS dalam acara penghargaan PT Dharma Lautan Utama di Surabaya, Jumat (1/8) malam.
BHS mengusulkan agar pemerintah segera membangun satu hingga tiga pasang dermaga tambahan untuk mengurai antrean kendaraan dan kapal, terutama menjelang beroperasinya jalan tol di sekitar kawasan.
"Cukup menambah satu pasang atau dua pasang atau tiga pasang jauh lebih murah dan bisa menampung satu pasang dermaga empat unit kapal. Ini yang lebih efektif," katanya.
Menurut BHS, ada 58 kapal yang terdaftar untuk rute Ketapang–Gilimanuk. Namun, hanya sekitar 26 kapal yang bisa beroperasi karena dermaga tidak mencukupi.
"Jadi, bukan kurang kapal, tetapi dermaganya yang terbatas. Banyak kapal menganggur, padahal siap jalan," ujarnya.
Pernyataan ini sekaligus menanggapi wacana Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang sebelumnya mendorong penambahan kapal untuk mengurai antrean panjang.
BHS menegaskan bahwa menambah dermaga jauh lebih efisien dibanding menambah kapal yang butuh investasi besar dan waktu produksi lama.
