jateng.jpnn.com, PATI - Bupati Pati Sudewo menyatakan tidak pernah bermaksud menantang rakyat terkait rencana unjuk rasa menolak kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) yang mencapai 250 persen.
Pernyataan ini disampaikan Sudewo di hadapan awak media di Pendapa Kabupaten Pati, Kamis (7/8), menyusul viralnya pernyataan dirinya yang dianggap memancing kemarahan publik.
"Saya tidak menantang rakyat. Sama sekali tidak ada maksud untuk menantang rakyat. Masak rakyatku tak tantang," ujar Sudewo.
Dia mengklarifikasi pernyataannya beberapa waktu lalu yang siap didemo hingga 50 ribu orang, semata-mata dimaksudkan agar unjuk rasa bisa berjalan tertib dan murni sebagai saluran aspirasi, bukan ditunggangi kepentingan politik atau kelompok tertentu.
"Saya hanya ingin menyampaikan supaya demo tersebut berjalan lancar dan betul-betul murni tuntutan aspirasi. Bukan karena ditumpangi pihak tertentu," ujarnya.
Sebelumnya, Sudewo pernah mengeluarkan pernyataan keras menanggapi penolakan terhadap kebijakan kenaikan PBB-P2.
Dalam pernyataan itu, dia menyebut tidak akan gentar jika didemo, bahkan oleh puluhan ribu massa.
"Siapa yang akan melakukan penolakan? Yayak Gundul? Silakan lakukan. Jangan hanya 5.000 orang, 50.000 orang saja suruh ngerahkan, saya tidak akan gentar, terus maju," kata Sudewo dalam pernyataan yang kemudian viral di media sosial.