jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat berencana untuk membeli radar atau alat deteksi bencana.
Hal ini dilakukan sebagai upaya mitigasi pemerintah dalam menghadapi cuaca ekstrem di 27 kota/kabupaten Jabar.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengakui, pemerintah daerah sampai saat ini belum memiliki radar khusus tersebut, sementara peristiwa bencana alam banyak terjadi pengujung tahun. Sehingga, radar itu dirasakan penting untuk mendeteksi dini potensi bencana.
"Mudah-mudahan lelangnya bisa dilakukan secepatnya. Di 2026 kami pemda Jabar itu memiliki radar. Karena selama ini nggak punya radar ternyata," kata Dedi seusai apel siaga bencana di halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (5/11/2025).
Dedi memastikan, radar ini nantinya akan dibeli langsung menggunakan dana APBD Provinsi Jabar.
Adapun radar ini bakal dioperasikan secara penuh oleh BMKG untuk mendeteksi potensi peristiwa kebencanaan di wilayah Jabar.
"Nah kami akan memiliki radar dibiayai Pemda Jabar dan teknisnya dari BMKG. Sehingga Jabar memiliki kelengkapan dalam membaca seluruh fenomena situasi," ucapnya.
Lebih lanjut, Dedi mengklaim rencana pembelian radar menggunakan APBD Provinsi Jabar ini sudah dihitung dan dipertimbangkan dengan baik.



















































