jateng.jpnn.com, SEMARANG - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang memastikan proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025 berjalan transparan, adil, dan bebas titipan.
Tak tanggung-tanggung, Inspektorat hingga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ikut mengawasi jalannya seleksi.
“Pengawasannya sangat ketat. Inspektorat ikut terlibat. Bahkan beberapa kali KPK juga memantau pelaksanaan SPMB,” ujar Sekretaris Disdik Kota Semarang Erwan Rachmat, di Semarang, Selasa (10/6).
Lebih lanjut, Erwan menyebut pihaknya telah menyiapkan regulasi dan petunjuk teknis (juknis) yang secara tegas menutup celah praktik kecurangan, termasuk titip-menitip siswa hingga gratifikasi.
“Termasuk regulasinya, juknisnya, hingga SK Wali Kota tentang anti-gratifikasi sudah lengkap,” jelasnya.
Erwan mengingatkan masyarakat untuk tidak tergiur janji-janji oknum yang mengaku bisa "meloloskan" siswa ke sekolah tujuan melalui jalur belakang.
“Jangan percaya kalau ada orang yang bilang bisa titip lewat saya atau Dinas Pendidikan. Proses ini terbuka, semua bisa mengawasi. Seperti di akuarium, tidak ada yang ditutupi,” tegasnya.
Sebelumnya, Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti juga telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor B/1053/700.1.2/VI/2025 yang menegaskan larangan suap, gratifikasi, dan pungutan liar (pungli) selama proses SPMB berlangsung.
