DPRD DKI Minta Kasus Dugaan Bayi Tertukar di RSIJ Diusut

1 month ago 26
Anggota DPRD DKI Jakarta Ahmad Moetaba meminta Dinkes DKI Jakarta mengusut tuntas kasus dugaan bayi meninggal yang tertukar di RS Islam Jakarta, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. (Foto: Istimewa)

KabarJakarta.com – Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKB, Ahmad Moetaba, meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta segera mengusut tuntas kasus dugaan bayi meninggal yang tertukar di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih.

“Kejadian ini sangat mengkhawatirkan karena menyangkut kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan, terutama di rumah sakit besar seperti RSIJ. Saya mendesak Dinkes bertindak cepat dan transparan untuk menyelidiki kasus ini serta memberikan keadilan bagi keluarga yang terdampak,” ujar Ahmad kepada wartawan di Kebon Sirih, Jakarta, Kamis, 12 Desember 2024.

Kasus ini mencuat setelah pihak keluarga meminta pembongkaran makam bayi tersebut. Saat makam dibongkar, keluarga kaget karena kondisi bayi yang ditemukan tidak sesuai dengan data rekam medis.

Pihak RSIJ Cempaka Putih menyatakan siap memfasilitasi tes DNA untuk memastikan kebenaran dugaan ini. Tes tersebut direncanakan berlangsung pekan ini, dan pihak rumah sakit meminta publik bersabar menunggu hasilnya.

Direktur RSIJ Cempaka Putih Jack Pradono Handojo menyatakan telah bertemu dengan keluarga bayi dan memberikan simpati atas insiden tersebut.

“Kami sudah bertemu dengan orang tua bayi, menyampaikan rasa simpati, dan menawarkan dukungan agar keluhan ini dapat diselesaikan dengan baik,” jelas Jack melalui keterangan resmi yang diunggah di akun Instagram RSIJ Cempaka Putih, Kamis, 12 Desember 2024.

Jack juga menyebut pihak keluarga menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi.

Ahmad menyoroti pentingnya penerapan prosedur yang ketat di rumah sakit, terutama di unit persalinan, untuk memastikan setiap bayi yang dilahirkan teridentifikasi dengan akurat. Ia juga mendorong RSIJ aktif berkontribusi dalam investigasi yang dilakukan oleh Dinkes.

Selain itu, Ahmad menegaskan DPRD DKI Jakarta akan memantau langsung jalannya investigasi untuk memastikan langkah korektif diambil guna mencegah kejadian serupa.

“Kami mendesak Dinkes untuk mengaudit prosedur kerja RSIJ serta rumah sakit lain di Jakarta agar SOP (standar operasional prosedur) dilaksanakan dengan baik,” ujarnya.

Ahmad juga mengingatkan pentingnya tindakan tegas jika ditemukan unsur kelalaian.

“Ini bukan sekadar prosedur administratif, melainkan menyangkut nasib keluarga yang terdampak secara langsung. Kejadian ini harus menjadi pelajaran penting dalam meningkatkan keamanan dan kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan,” tegasnya.

Ia berharap hasil investigasi dapat segera disampaikan untuk menghindari spekulasi di masyarakat. (*)

Read Entire Article
| | | |