Dugaan Drama dan Iklan Pengusutan Kasus Iklan BJB yang Menyeret Ridwan Kamil

1 week ago 23
LSM Trinusa Waktu lalu demo di KPK.KS

KabarJakarta.com- Dugaan drama dan iklan ini terungkap ketika KPK melakukan pengusutan dugaan korupsi dana iklan di Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank-BJB) sebesar Rp 1,1 triliun yang menyeret mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Yang pertama, tiba-tiba munculnya Lisa Mariana dugaan skandal dengan Ridwan Kamil yang dramanya begitu panjang, sampai-sampai pemberitaan kasus ini terus bergulir dimedia cetak.online dan televise.

Yang kedua, Ilham Habibie tiba tiba dipanggil KPK soal soal kendaraan Mercedes Benz (Mercy) dari eks Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, terkait kasus dugaan korupsi pengadaan iklan di Bank BJB.

Dan yang ketiga, pihak KPK berkali-kali mengeluarkan statemen akan melakukan pemanggilan terhadap Ridwan Kamil pada dugaan korupsi dana iklan Bank BJB, tapi sampai detik ini belum juga, selain itu pihak yang sudah ditersangkakan oleh KPK sampai saat ini belum dilakukan penahanan. Kata Ait M Sumarna kepada KabarSunda (Grup KabarJakarta),Sabtu,6 September 2025.

Ketua Trinusa Jabar duga KPK takut menjadikan Ridwan Kamil tersangka

Kekecewaan mendalam kembali dilontarkan Ait M Sumarna, terhadap kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam penanganan dugaan korupsi dana iklan Bank BJB yang anggarannya Rp 1,1 triliun.

Sebagai pengamat lama praktik penyimpangan di sektor perbankan, Ait menilai langkah KPK “terlalu lamban dan terkesan ragu” menetapkan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebagai tersangka.

Padahal, menurutnya, proses penggeledahan rumah pribadi telah dilakukan, sejumlah alat bukti telah disita, dan beberapa saksi kunci sudah diperiksa.

“Alat bukti dan saksi itu sudah lebih dari cukup untuk menetapkan status hukum. Namun sampai sekarang, KPK belum juga berani melangkah. Kami melihat ada bayang-bayang kepentingan politik yang menyandera lembaga antirasuah ini,” tegas Ait

Ia menduga, penanganan kasus Iklan Bank BJB tidak berjalan murni pada koridor penegakan hokum yang sebenarnya. Kita mengingatkan KPK  bahwa publik berhak mendapat kepastian hukum dan keadilan, bukan tarik ulur kepentingan.

Selain itu, Ait juga menyoroti nama-nama mantan pejabat penting Bank BJB yang hingga kini belum tersentuh proses hukum, di antaranya Nia Kania, mantan Direktur Keuangan.

“Sebagai mantan direktur keuangan, Nia Kania tentu mengetahui detail aliran dana yang kini jadi sengketa hukum. Tapi mengapa sampai saat ini tidak ada tindakan tegas, baik dari KPK maupun Kejaksaan Agung? Ini pertanyaan besar,”pungkasnya.

Read Entire Article
| | | |