jpnn.com, JAKARTA - Dewan Pengurus Pusat Perempuan Bangsa menggelar Kick Off Sosialisasi Modul “Anti Pencabulan di Lingkungan Pesantren” di Gedung KSPKP Tuban, Jawa Timur, Sabtu (15/11).
Kegiatan itu menjadi langkah strategis Perempuan Bangsa dalam memperkuat upaya pencegahan kekerasan seksual, khususnya di lingkungan pesantren dan lembaga pendidikan keagamaan.
Bendahara Umum DPP Perempuan Bangsa, Ratna Juwita Sari mengatakan isu pencabulan di lembaga pendidikan harus mendapat perhatian serius dari semua pihak.
Dia menyebutkan pesantren yang selama ini menjadi pusat pendidikan moral dan karakter, harus dijaga sebagai ruang aman bagi seluruh santri.
Ratna mengatakan pencegahan kekerasan seksual dan pencabulan tidak boleh dianggap sepele serta menjadi tanggung jawab moral kita bersama.
"Perempuan Bangsa hadir dengan sebuah modul komprehensif yang bisa dimanfaatkan oleh siapa pun, baik itu pengasuh pesantren, para guru, aktivis pendamping, hingga masyarakat luas,” ujar Ratna.
"Tujuannya tidak lain adalah memastikan pesantren tetap menjadi tempat yang aman, terhormat, dan bebas dari kekerasan seksual," sambung anggota DPR RI Dapil Tuban dan Bojonegoro itu.
Kick off tersebut menghadirkan anggota DPP Perempuan Bangsa sekaligus Da’iyah Millenial Nahdliyin, Ning Uswah Syauqie yang dikenal aktif mengkampanyekan isu perlindungan perempuan dan anak, khususnya pencegahan kekerasan seksual.






















































